Kali ini mau share tentang RPP kurikulum 2013, ini RPP bab pencemaran lingkungan dengan model pembelajaran Snowball Throwing !!
RPP SIMULASI
STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI
Renda Rahmatika (12320177)
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan :
Mata
Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester :
X/2
Materi pokok :
Pencemaran Lingkungan
Alokasi
Waktu : 20 Menit
A. Kompetensi Inti
KI 1
|
:
|
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
|
KI 2
|
:
|
Mengembangkan perilaku
(jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
|
KI 3
|
:
|
Memahami dan
menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
|
KI 4
|
:
|
Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
|
B. Kompetensi Dasar dan
Indikator
Kompetensi Dasar
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai
manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
|
1.3.1
Memberikan contoh sikap peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan
hidup
1.3.2
Mengamalkan ajaran agama melalui sikap menyayangi dan menjaga lingkungan
|
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium
|
2.1.1. Menjelaskan tiga komponen keterampilan proses: pengamatan, inferensi,
dan komunikasi
2.1.2. Menjelaskan kegunaan mempelajari IPA
2.1.3. Menyebutkan objek yang dipelajari dalam IPA
|
3.10.
Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan
tersebut bagi kehidupan.
|
3.10.1
Mengidentifikasi kerusakan lingkungan
3.10.2
Menjelaskan pencemaran lingkungan di lingkungan sekitar
3.10.3
Melaksanakan percobaan
pengaruh pencemaran air terhadap kelangsungan hidup organisme air
|
4.10. Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur
ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
|
4.10.1
Mendeskripsikan berbagai
pencemaran lingkungan
4.10.2
Menentukan jenis-jenis pencemaran
lingkungan
|
C.
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, berdiskusi,
melaksanakan percobaan, mengasosiasi dan mengkomunikasikan
siswa :
1.
dapat mengidentifikasi kerusakan
lingkungan di lingkungan sekitar
2.
dapat menjelaskan indikator pencemaran lingkungan
D.
Materi Pembelajaran :
A. Macam – macam Pencemaran
Lingkungan
Berdasarkan
lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan
dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
a)
Pencemaran Air
Di dalam tata
kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum,
memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk
mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia
dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah
bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen
ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan.
Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke
perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang
disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku
air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan
sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya,
tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar
oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia
lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering
digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk
terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan
terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
b)
Pencemaran Tanah
Tanah merupakan
tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk
manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang
mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas
tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya,
limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan
alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk
hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik
biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada
umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah.
Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas
tanah.
c)
Pencemaran Udara
Udara dikatakan
tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara.
Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang
berbentuk partikel cair atau padat.
1)
Pencemar
Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan
jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara,
dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas
adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2),
dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2 yang
terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi
meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100
ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian.
Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam.
Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan
kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di
atmosfer.
2)
Pencemar
Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang
mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk
cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas
jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel dalam bentuk
padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari
makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau
serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel
yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan
dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar
pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan
klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan
oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
Pembakaran bahan
bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan
naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas
CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2
ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan
diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih
panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas
CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari
aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat
menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal
dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi
berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub
sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh
terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk
manusia.
Akibat lain yang
ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam terjadi
secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi
asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di
dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
C. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan,
baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran
lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun,
usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk membuktikan
kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai
berikut:
1.
Membuang
sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke
sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah
akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak
sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain
itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi
sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk
kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah
organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah
anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat
rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2.
Penanggulangan
limbah industri
Limbah dari industri
terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah
terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan
demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat
racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik
atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini
dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik
terhadap kehidupan masyarakat.
3.
Penanggulangan
pencemaran udara
Pencemaran udara akibat
sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan
ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan
sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti
kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan
membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama
pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan
bermotor.
4.
Diadakan
penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap
CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2
di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan
demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan
hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5.
Penggunaan
pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada
tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat
menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai
merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang
masuk ke perairan.
Begitu juga dengan
penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang
ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga
dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri
pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama
secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi
pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6.
Pengurangan
pemakaian CFC
Untuk menghilangkan
kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara
penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh
manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan
ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah
laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada
tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah,
manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Pembelajaran Scientifik,
Model/Metode Pembelajaran : Snowball throwing
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : PPT, video, lembar kertas
2. Alat/Bahan : LCD, papan tulis
3. Sumber Belajar : Berbagai sumber dan literature
( Buku )
G. Langkah – langkah pembelajaran :
Kegiatan
|
Deskripsi kegiatan
|
Alokasi waktu
|
Pendahuluan
|
-
Guru memberikan salam pembuka,
memantau kehadiran, ketertiban dan kesiapan siswa untuk melaksanakan
pembelajaran
- Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran tentang pencemaran lingkungan
- Guru
memberikan stimulus berupa tayangan video tentang kerusakan lingkungan.
|
5 menit
|
Inti
|
-
Siswa mengamati tayangan gambar/video tentang berbagai fakta kerusakan lingkungan sekitar. (mengamati)
-
Siswa merumuskan masalah dari video yang telah di
tayangkan (menanya)
-
Guru menjelaskan tentang metode snowball throwing
kepada siswa.
-
Siswa membentuk kelompok, masing – masing kelompok
terdiri dari 4 siswa
-
Siswa diberi satu lembar kerja
untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi dari video yang telah ditayangkan (mencoba, mengasosiasikan)
-
Setelah
membuat pertanyaan kemudian kertas tersebut di buat seperti bola dan di
lempar dari satu murid ke murid lain antar kelompok
-
Kemudian
siswa mendapatakan satu bola yaitu berisi pertanyaan yang telah di buat teman
lainnya.
-
Siswa
mendiskusikan secara berkelompok pertanyaaan yang telah di dapatkan dari
lemparan kelompok lain (mencoba)
-
Guru menunjuk
salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. (mengkomuikasikan)
|
10 menit
|
Penutup
|
-
Guru memberikan games (penilaian) dengan menggunakan
metode scrambel
-
Siswa di bantu oleh guru menyimpulkan pembelajaran
yang telah di lakukan
-
Guru memberikan penugasan untuk mengamati pencemaran
apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
-
Guru menutup pembelajran dan memberi salam.
|
5 menit
|
H. Penilaian
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Jenis Penilaian
|
Instrumen Penilaian
|
Keterangan
|
1.
|
Sikap
|
1. Observasi
2. Penilaian Diri
3. Penilaian Antar Teman
|
Proses
|
1. Lembar Observasi
2. Lembar Observasi Penilaian Diri
3. Lembar observasi Penilaian Antar Teman
|
Instrument terlampir
|
2.
|
Pengetahuan
|
Scramble
|
Hasil
|
1. Lembar soal scramble (power point)
|
Instrument terlampir
|
3.
|
Keterampilan
|
Penilaian presentasi hasil
diskusi
|
Proses
|
Instrumen terlampir
|
Semarang,
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah
__________________ ______________________
Instrumen
Penilaian Scrambel !
1.
Segala
sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran dinamakan...
P
|
L
|
O
|
T
|
N
|
U
|
A
|
2.
Salah satu contoh
pencemaran udara
adalah ...
S
|
A
|
A
|
P
|
3. Upaya untuk memulihkan atau membersihkan tanah
dari bahan pencemaran dikenal dengan istilah...
E
|
M
|
E
|
R
|
A
|
S
|
I
|
D
|
I
|
4.
5. Salah satu penyebab dari pencemaran air adalah
M
|
L
|
I
|
B
|
H
|
A
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar